PEKANBARU (RA) - Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru bersama tim yustisi turun langsung memantau SPBU-SPBU di Pekanbaru. 

Hal ini menyusul antrean panjang kendaraan, khususnya untuk BBM subsidi jenis solar, yang hingga memakan separuh badan jalan.

Menurut Azwendi, pemantauan langsung ke lapangan diperlukan agar pemerintah mengetahui kondisi sebenarnya dan bisa segera mengambil langkah penanganan.

"Disperindag dan tim yustisi perlu melakukan pemantauan langsung ke SPBU yang beroperasi agar persoalan antrean BBM ini bisa ditangani dengan baik," kata Azwendi, Rabu (24/12/2025).

Ia juga meminta aparat penegak hukum ikut melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi BBM. Pasalnya, antrean panjang tidak hanya memicu kemacetan, tetapi juga berdampak pada ketersediaan BBM non-subsidi yang kerap kosong di sejumlah SPBU.

"Antrean panjang ini menyebabkan kemacetan dan berdampak pada ketersediaan BBM non subsidi. Ini harus menjadi perhatian bersama," ujarnya.

Azwendi menilai Pertamina sebagai penyuplai BBM tentu sudah mengetahui kondisi tersebut, khususnya di wilayah Pekanbaru. Ia berharap distribusi dan ketersediaan BBM dapat dipastikan aman agar antrean tidak terus berlanjut.

"Kami berharap pemerintah dan Pertamina bisa memastikan kecukupan suplai BBM. Kalau distribusi berjalan normal, masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.

Politisi Partai Demokrat itu juga berharap persoalan antrean BBM tidak berlangsung lama, terutama menjelang akhir tahun. Pertamina diminta memberikan kepastian ketersediaan BBM agar masyarakat tetap tenang.

"Kami berharap antrean ini tidak berkelanjutan dan ketersediaan BBM hingga akhir tahun bisa dipastikan," pungkasnya.