Riau Jadi Tulang Punggung Migas Sumbagut

Riau Jadi Tulang Punggung Migas Sumbagut
Kepala Divisi Pengembangan Lapangan dan Perolehan Tahap Lanjut SKK Migas, Ari Iskandar, Kamis (18/12/2025) di Jakarta.

JAKARTA (RA) - Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) masih menjadi wilayah strategis dalam pengembangan hulu minyak dan gas (migas) bumi nasional.

Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat, potensi sumber daya migas di dua provinsi tersebut tergolong besar dan menjadi penopang utama produksi wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Berdasarkan pemetaan Resources Migas Riau dan Kepri, total sumber daya migas di Provinsi Riau mencapai 985 juta barel setara minyak (MMSTB) untuk kategori cadangan dan sumber daya kontinjensi.

"Sementara untuk gas, Riau memiliki potensi prospektif hingga 13,24 triliun kaki kubik (TCF)," kata Kepala Divisi Pengembangan Lapangan dan Perolehan Tahap Lanjut SKK Migas, Ari Iskandar, Kamis (18/12/2025) di Jakarta, saat Energy Meet Up and Media Gathering SKK Migas Sumbagut.

Selain itu, dikatakan Ari, terdapat pula sumber daya migas kontinjensi minyak sebesar 162 MMSTB serta prospektif minyak mencapai 432 MMSTB.

"Untuk gas, Riau juga memiliki cadangan dan sumber daya kontinjensi meski dalam jumlah terbatas," ungkap Ari.

Adapun Provinsi Kepulauan Riau, tercatat memiliki cadangan dan sumber daya migas minyak sebesar 117 MMSTB, sumber daya kontinjensi 91 MMSTB, serta prospektif minyak 115 MMSTB.

"Untuk gas, Kepri menyimpan potensi yang cukup signifikan, dengan cadangan 0,85 TCF, kontinjensi 1,29 TCF, dan prospektif 1,25 TCF," ujarnya.

Sejalan dengan besarnya potensi tersebut, SKK Migas menetapkan target ambisius dalam Rencana Kerja dan Anggaran Wilayah Kerja di Area Sumbagut Tahun 2026.

"Target lifting minyak wilayah Sumbagut ditetapkan sebesar 210 ribu barel per hari (MBOPD), sementara target lifting gas mencapai 347 MMSCFD," ulas Ari.

Secara keseluruhan, target nasional 2026 mencakup lifting minyak 610 MBOPD dan lifting gas 5.508 MMSCFD, dengan total investasi migas mencapai USD 22 miliar, di mana USD 5,2 miliar di antaranya dialokasikan untuk wilayah Sumbagut.

Dalam program kerja 2026, SKK Migas menargetkan 521 sumur pengembangan di wilayah Sumbagut, dari total 832 sumur secara nasional.

Selain itu, akan dilakukan 303 kegiatan workover dan 23.273 kegiatan well services, termasuk akuisisi data, guna menjaga dan meningkatkan produksi migas.

"SKK Migas menegaskan, optimalisasi potensi migas Riau dan Kepri menjadi kunci pencapaian target produksi nasional sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia di masa mendatang," tutup Ari.

Turut hadir Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut Yanin Kholison dan Spesialis Madya Dukungan Bisnis SKK Migas Haryanto Syarif.

#Riau

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index