PEKANBARU (RA) - Seekor anak gajah liar berusia sekitar dua tahun ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah terpisah dari rombongannya di wilayah konsesi salah satu PBPH di Provinsi Riau.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerima laporan itu melalui call center pada Senin (1/12/2025).

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, langsung mengirim Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) yang beranggotakan dokter hewan dan mahout untuk melakukan pencarian dan penanganan cepat.

Saat ditemukan, gajah betina dengan berat sekitar 400 kilogram dan tinggi 178 sentimeter itu mengalami luka jerat di kaki kanan depan akibat lilitan tali nilon.

"Anak gajah ini kami temukan dalam kondisi terluka dan tertinggal dari kelompoknya," ujar Supartono, Kamis (11/12/2025).

Tim melakukan pembiusan ringan agar dapat memeriksa kondisi tubuhnya secara menyeluruh.

Jerat dilepas dan tim memberi serangkaian pengobatan, mulai dari cairan infus untuk mencegah dehidrasi, vitamin, antibiotik, antiradang hingga penanganan luka terbuka.

Setelah menjalani perawatan intensif selama sekitar tiga jam, anak gajah tersebut dilepasliarkan kembali ke lokasi awal dengan harapan bisa menemukan rombongannya di kantong habitat Tesso Tenggara yang diperkirakan berjumlah sekitar 30 individu.

BBKSDA Riau kemudian melakukan pemantauan lanjutan menggunakan drone dan pengecekan lapangan selama beberapa hari.

Hasilnya menggembirakan, anak gajah itu berhasil kembali bergabung dengan kelompoknya.

"Pemantauan kami menunjukkan gajah muda itu akhirnya bertemu rombongannya lagi. Tim tetap siaga karena kelompok gajah liar berada hanya sekitar satu kilometer dari lokasi penanganan," jelas Supartono.

Supartono turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat dalam proses penyelamatan tersebut serta pihak-pihak yang membantu kelancaran evakuasi dan perawatan anak gajah liar itu.

#GAJAH #Riau