RIAU (RA) - Universitas Abdurrab melepas Tim Medis Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana, Jumat (19/12/2025) lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian yang didukung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek.
Program ini mengusung tema "Inovasi Kolaborasi Tenaga Kesehatan untuk Pemulihan Pasca-Bencana: Aksi Nyata di Wilayah Puskesmas Hutaraja dan Puskesmas Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan."
Tema tersebut diangkat sebagai respons atas kondisi pasca-bencana yang masih dihadapkan pada keterbatasan akses layanan kesehatan dan meningkatnya kebutuhan medis masyarakat terdampak.
Pelepasan tim dilaksanakan di lingkungan Universitas Abdurrab dan dipimpin langsung Pembina Yayasan Universitas Abdurrab, Dr. dr. Susiana Tabrani, M.Pd.
"Universitas memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dan membantu masyarakat, terutama dalam kondisi darurat pasca-bencana. Ini adalah wujud nyata kepedulian dan pengabdian kami," ujar dr. Susiana.
Rektor Universitas Abdurrab, Prof. Susi Endrini, S.Si, M.Sc, PhD, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berorientasi langsung pada kebutuhan masyarakat.
"Melalui pengabdian ini, kami ingin memastikan kontribusi perguruan tinggi tidak berhenti pada aspek akademik, tetapi juga berdampak langsung bagi pemulihan kesehatan masyarakat di wilayah terdampak bencana," kata Prof. Susi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab, dr. Nurafrainin Syah, M.Med.Ed, PhD, Sp.KKLP, Subsp FOMC, menegaskan bahwa tim medis dibekali pendekatan pelayanan komprehensif.
"Tim tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga edukasi kesehatan dan pendampingan psikososial agar proses pemulihan masyarakat berjalan lebih optimal," jelasnya.
Tim medis yang diberangkatkan terdiri dari dosen Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab, yakni dr. Ami Amelia, M.MRS, dr. Arnila Melina, M.K.M, dan dr. Faisal, Sp.PD, FINASIM, serta dua mahasiswa koas Muhammad Topan Firdaus dan Muhammad Habib Miftah Al-Basyari, dengan dukungan tenaga kesehatan lintas program studi.