PEKANBARU (RA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan uang tunai senilai lebih dari Rp400 juta dari rumah dinas Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Ade Agus Hartanto.

Pengamanan tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan penyidikan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Riau nonaktif, Abdul Wahid.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan pengamanan uang tersebut. Menurutnya, uang ratusan juta rupiah itu diamankan saat tim penyidik melakukan penggeledahan di rumah dinas Bupati Inhu pada pekan lalu.

"Uang yang diamankan sekitar lebih dari Rp400 juta," ujar Budi kepada wartawan, Senin (22/12/2025).

Budi menjelaskan, uang yang disita terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing berupa dolar Singapura.

Selain uang tunai, penyidik KPK juga mengamankan sejumlah dokumen yang dinilai berkaitan dengan perkara yang tengah diusut.

"Dalam penggeledahan tersebut, tim juga menyita beberapa dokumen serta sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan dolar Singapura," jelasnya.

KPK menegaskan, penggeledahan dan penyitaan barang bukti ini merupakan bagian dari upaya penelusuran aliran dana serta pendalaman keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan korupsi tersebut.

Penyidikan masih terus berjalan dan KPK membuka kemungkinan adanya pihak lain yang akan dimintai pertanggungjawaban hukum.

Kasus ini merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada awal November 2025 terhadap Gubernur Riau nonaktif Abdul Wahid.

Dalam OTT tersebut, KPK telah menetapkan Abdul Wahid sebagai tersangka bersama Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau M Arief Setiawan dan Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M Nursalam.

#Inhu #Riau #korupsi #Hukrim #Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)