Current Date: Selasa, 23 Desember 2025

Sukaramai Fair Cinema Hadir di Pekanbaru, Dorong Ekosistem Film Lokal Naik Kelas

Sukaramai Fair Cinema Hadir di Pekanbaru, Dorong Ekosistem Film Lokal Naik Kelas
Kegiatan Sukaramai Fair Cinema.

PEKANBARU (RA) – Kabar baik untuk para penggiat film di Kota Pekanbaru. Sukaramai Fair Cinema resmi digelar selama tiga hari berturut-turut mulai dari 22-24 Desember 2025 bertempat di Kedai Mak Uwo.

Festival ini menjadi ruang baru bagi komunitas film lokal untuk “naik kelas”, tidak hanya melalui pemutaran film, tetapi juga penguatan jejaring, edukasi, hingga peluang kolaborasi industri kreatif.

Festival Director Sukaramai Fair Cinema, Ridho Afofah, mengatakan kegiatan ini dirancang sebagai pengembangan dari aktivitas komunitas film yang selama ini identik dengan diskusi dan pemutaran karya semata.

“Ini bukan hanya soal menonton atau membahas film apa saja yang sudah tayang. Kali ini kami menyuguhkan beberapa menu, mulai dari program public lecture, sharing di sekolah dan universitas, hingga menghadirkan Sukaramai Project Market,” ujar Ridho, Selasa (23/12/2025).

Melalui Sukaramai Project Market, publik diperkenalkan pada berbagai proyek film yang sedang dan akan dikerjakan oleh komunitas film lokal dalam beberapa tahun ke depan. Proyek-proyek tersebut disertai naskah yang dipersiapkan untuk diproduksi dalam rentang dua hingga tiga tahun mendatang.

“Tujuannya agar UMKM, investor, atau sponsor yang ingin mendukung dan berkolaborasi bisa melihat langsung kesiapan proyek-proyek tersebut,” jelas Ridho.

Senada dengan itu, Erwin, selaku Kurator Festival, menuturkan Sukaramai Fair Cinema menyasar berbagai lapisan, mulai dari pelajar dan mahasiswa dari sisi edukasi, pelaku UMKM dan industri kreatif, hingga investor dan masyarakat umum pencinta film.

Festival ini digelar selama tiga hari karena banyaknya film yang ditayangkan dari berbagai genre. Terdapat tiga kategori film dalam program pemutaran. Pertama, Sukaramai Perspektif, yang menampilkan film-film karya sineas Pekanbaru beberapa tahun terakhir yang dinilai memiliki dampak signifikan bagi ekosistem film dan masyarakat. Kedua, film-film komunitas yang pernah berkompetisi di berbagai festival. Ketiga, film-film yang masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI).

Antusiasme juga datang dari penonton. Akmal Palah, mahasiswa asal ISI Padang Panjang mengaku tertarik hadir karena melihat potensi besar dari Sukaramai Fair Cinema.

“Selain saya lahir di Pekanbaru, banyak hal menarik dari komunitas dan orang-orang di balik layar acara ini. Sepertinya ini yang pertama di Pekanbaru, ada festival film sekaligus project market,” katanya.

Menurut Akmal, kehadiran festival ini menjadi harapan baru bagi perkembangan perfilman di Pekanbaru.

“Rasanya ini bisa jadi pembuka yang memberi harapan besar. Kalau terus dicoba dan berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, ini bisa menjadi sepak terjang awal untuk sesuatu yang lebih besar,” ujarnya.

Ia juga berharap Sukaramai Fair Cinema tetap berakar pada karakter lokal.

“Semoga kita tidak meniru mentah-mentah apa yang terjadi di daerah lain, tapi menyesuaikan dengan kondisi tanah kita sendiri. Dan semoga kegiatan seperti ini jadi ruang silaturahmi lintas generasi penggiat film,” tutupnya.

Sukaramai Fair Cinema terbuka untuk masyarakat umum yang ingin menikmati tontonan film sekaligus mengenal lebih dekat perkembangan ekosistem perfilman lokal Pekanbaru.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index